Sabtu, 06 Mei 2017

The Power of Niat

The Power of Niat
Tidak bisa dipungkiri lagi, bahwa kita sebagai manusia dan makhluq hidup yang bersifat sosial pasti melakukan yang namanya sebuah tindakan atau kegiatan terhadap sesuatu yang ingin kita capai dan yang menjadi tujuan. Segala bentuk interaksi proaktif terhadap sesama selalu kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal demikian menjadi sebuah indikasi bahwa manusia memiliki sebuah kebutuhan hidup. jika manusia memiliki sebuah kebutuhan hidup maka merealisasikan kebutuhan itu dengan sebuah tindakan atau kegiatan dan tidaklah cukup dengan seorang saja, pasti membutuhkan pertolongan dari berbagai individu. Contohnya, sebut saja namanya andi, ia ingin makanan yang lezat. Ada beberapa kemungkinan andi mewujudkan makanan itu, salah satunya dengan cara bikin sendiri. Walaupun bikin makanan sendiri, tentu juga membutuhkan orang lain untuk mewujudkan makanan lezat tersebut. ia butuh kepada orang yang menjual bahan-bahan makanan.
Misalkan makanan lezat yang diinginkan andi adalah nasi goreng. Bayangkan jika andi harus menanam padi dahulu, memupuknya, memberi obat, menyiram, menggembur sawah sendiri lalu memanen sendiri, dijemur kemudian diselep, terakhir baru bisa dikonsumsi atau dimasak dan diproses menjadi nasi goreng. Ditambah andi juga harus menanam sayur-sayuran dan rempah-rempah sebagai bumbu nasi goreng. Agar semakin lezat biasanya ditambah dengan sayatan-sayatan atau sisitan-sisitan kecil daging ayam yang sudah matang. Jadi tugas andi bertambah satu lagi, dia harus memelihara ayam, memberinya makan, minum, tempat yang higienis, asupan-asupan konsentrat biar lebih cepat besar yang nantinya baru bisa dikonsumsi andi sebagai bahan pelengkap nasi goreng agar lebih mantap dan nikmat.
Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka betapa sibuknya manusia. Mungkin tidak ada seorangpun yang mau menjadi seorang presiden, mentri, polisi, tentara, dan lain sebagainya, karena makan saja susah apalagi mau jadi presiden yang harus kesana kemari mencari dukungan rakyat, partai politik dan mahar uang yang sangat besar jumlahnya. Jabatan mentri yang harus menempuh study dengan kurun waktu yang lama. Polisi dan tentara yang harus siap menempuh kegiatan-kegiatan fisik yang berat, jika tidak jadi maka harus mengeluarkan sejumlah pundi-pundi uang yang sangat besar juga.
Deskripsi diatas menjadi salah satu bukti bahwa manusia membutuhkan yang namanya manusia lainnya dengan mengimplementasikan beberapa tindakan-tindakan dan kegiatan. Atau sering kita dengar dengan istilah makhluk sosial. Ketika manusia ingin mencapai tujuan dan keinginannya maka manusia pasti melakukan sebuah kegitan atau tindakan-tindakan proaktif terhadap sesamanya atau sesuatu yang lain yang bisa membantu untuk menggapai hal tersebut. misal ketika seseorang ingin meraih gelar profesor, jabatan yang tinggi, dokter spesialis, dan sebagainya, dia harus berusaha yang keras dengan disertai bukti-bukti tindakan yang real. Dan tentu tidak akan secara bimsalabim abrakadabra. Nah, berawal dari sebuah banyaknya kegiatan, usaha dan tindakan-tindakan manusia yang semakin ulet, keras, lagi pantang menyerah akan tetapi banyak pula yang tidak menuaikan hasil yang memuaskan dan usahanya hanyalah sia-sia belaka. Maka perlu yang namanya pemantapan niat atau pematangan niat. Besar kemungkinan hal tersebut terjadi karena adanya kecelakaan niat atau ketimpangan niat.
Niat salah satu hal yang sangat urgen dalam kehidupan manusia, terutama ketika hendak melakukan beberapa kegiatan. Tentunya agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan tidak menjadi sebuah kesia-siaan belaka dan bisa memperoleh hasil yang maksimal lagi memuaskan. Tak heran jika ada maqosid yang berbunyi bahwa aluaru bimaqasidiha(semua pearbuatan tergantung pada niatnya). Dan juga sebagaimana sabda nabi bahwa innamal a’malu binniyah. Oleh karena itu maka jika hendak melakukan segala sesuatu harus berniat yang mantap, dan harus menjadikannya sebuah prisip.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEGARA TELAH MERDEKA, PENDIDIKAN MASIH JAUH DARI KATA MERDEKA.

NEGARA TELAH MERDEKA, PENDIDIKAN MASIH JAUH DARI KATA MERDEKA. Ditinjau dari segi bahasa, pendidikan berasal dari kata Yunani yaitu pae...