BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Filsafat yaitu
hasil akal seseorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan
sedalam-dalamnya. Dengan kata lain
filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran
segala sesuatu. Akan tetapi cakupan filsafat lebih luas dari pada ilmu, wilayah
filsafat mencakup yang wujud dan tidak wujud(empiris dan non empiris) . awal
mulanya filsafat yang melakukan pembahasan secara sistematis, rasional, logis,
dan empiris. Kemudian tataran berikutnya berkembang dan bercabang sehingga
menjadi sebuah ilmu yang lebih luas dan berkesinambungan, maka dari sinilah
timbulnya pemahaman untuk penyatuan filsafat dan ilmu menjadi filsafat ilmu,
yakni suatu kajian khusus tentang hakikat ilmu pengetahuan. Tentunya filsafat
tidak langsung ada dengan sendirinya didunia ini, pasti ada asalnya atau dari
mana berasal, dan siapa pencetusnya, lahir pada tahun berapa, dan berada dalam
konteks kebudayaan yang bagaimana. Maka dari itu pentingnya memahami terlebih
dahulu sejarah filsafat, terutama filsafat islam.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1.
Mengidentifikasi
sejarah Filsafat Islam
C.
TUJUAN
PEMBAHASAN
1.
Menjelaskan
sejarah Filsafat Islam
BAB II PEMBAHASAN
A.
SEJARAH
PERKEMBANGAN FILSAFAT ISLAM
Filsafat Islam merupakan seluruh cendikianya adalah muslim. Ada sejumlah
perbedaan besar antara filsafat islam dan filsafat lain. Pertama, meski
semula filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama
filsafat Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran
Islam. Kedua, Islam itu agama Tauhid. Maka bila filsafat lain masih
dalam proses “mencari tuhan”, dalam filsafat islam justru tuhan “sudah
ditemukan”. Filsafat Islam bukanlah filsafat timur tengah. Bila memang disebut
ada beberapa nama Yahudi dan Nasrani dalam filsafat timur tengah, dalam
filsafat Islam tentu seluruhnya muslim. Islam dan kebudayaannya telah berjalan
selama 15 abad, dan lima abad yaitu perjalanan dalam kegiatan pemikiran
filsafat. Dalam kurun waktu lima abad itu, para ahli merenungkan kedudukan
manusia didalam hubungannya dengan sesama, dengan alam dan dengan tuhan, dengan
menggunakan akal pikirannya. Dalam kegiatan pemikiran filsafat ini terdapat dua
kekuatan pemikiran, yaitu: pertama, para pemikir islam berusaha menyusun
suatu sistem yang disesuaikan dengan ajaran islam. Kedua, para ulama
menggunakan metode rasional dalam menyesuaikan soal-soal kehidupan.
Islam tidak hanya mendukung adanya kebebasan intelektual, tetapi juga
membuktikan kecintaan umat Islam terhadap ilmu pengetahuan dan sikap hormat
mereka kepada ilmuwan, tanpa memandang agama mereka. Periode antara 750 M dan
1100 M adalah abad masa keemasan dunia Islam. Plato dan Aristoteles telah
memberikan pengaruh yang besar pada mazhab-mazhab Islam, khususnya mazhab
Peripatetik.
Al Farabi sangat berjasa dalam mengenalkan dan mengembangkan cara berpikir
logis (logika) kepada dunia Islam. Berbagai karangan Aristoteles seperti Categories,
Hermeneutics, First, dan Second Analysis telah diterjemahkan Al
Farabi ke dalam bahasa Arab. Al Farabi telah membicarakan berbagai sistem
logika dan cara berpikir deduktif maupun induktif. Di samping itu beliau
dianggap sebagai peletak dasar pertama ilmu musik dan menyempurnakan ilmu musik
yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Phytagoras. Oleh karena jasanya ini,
maka Al Farabi diberi gelar Guru Kedua, sedang gelar Guru Pertama diberikan
kepada Aristoteles.
Kontribusi lain dari Al Farabi yang dianggap cukup bernilai adalah usahanya
mengklasifikasi ilmu pengetahuan. Al Farabi telah memberikan defenisi dan
batasan setiap ilmu pengetahuan yang berkembang pada zamannya. Al Farabi
mengklasifikasi ilmu ke dalam tujuh cabang yaitu: logika, percakapan,
matematika, fisika, metafisika, politik, dan ilmu fiqih (hukum). Ilmu
percakapan dibagi lagi ke dalam tujuh bagian yaitu: bahasa, gramatika,
sintaksis, syair, menulis, dan membaca. Bahasa dalam ilmu percakapan dibagi
dalam: ilmu kalimat mufrad, preposisi, aturan penulisan yang benar, aturan
membaca dengan benar, dan aturan mengenai syair yang baik. Ilmu logika dibagi
dalam 8 bagian, dimulai dengan kategori dan diakhiri dengan syair (puisi).
Matematika dibagi dalam tujuh bagian.
Metafisika dibagi dalam dua bahasan, bahasan pertama mengenai pengetahuan
tentang makhluk dan bahasan kedua mengenai filsafat ilmu. Politik dikatakan
sebagai bagian dari ilmu sipil dan menjurus pada etika dan politika. Perkataan politieia
yang berasal dari bahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi madani,
yang berarti sipil dan berhubungan dengan tata cara mengurus suatu kota.
Kata ini kemudian sangat populer digunakan untuk menyepadankan istilah
masyarakat sipil menjadi masyarakat madani. Ilmu agama dibagi dalam ilmu fiqih
dan imu ketuhanan/kalam (teologi).
Buku Al Farabi mengenai pembagian ilmu ini telah diterjemahkan ke dalam
bahasa Latin untuk konsumsi bangsa Eropa dengan judul De Divisione
Philosophae. Karya lainnya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
berjudul De Scientiis atau De Ortu Scientearum. Buku ini mengulas
berbagai jenis ilmu seperti ilmu kimia, optik, dan geologi. Al Farabi (w.950)
terkenal dengan doktrin wahda al wujud membagi hierarki wujud yaitu (1)
dipuncak hierarki wujud adalah Tuhan yang merupakan sebab bagi keberadaan yang
lain, (2) para malaikat di bawahnya yang merupakan sebab bagi keberadaan yang
lain, (3) benda21 benda langit (angkasa), (4) benda-benda bumi. Al Farabi
memiliki sikap yang jelas karena ia percaya pada kesatuan filsafat dan bahwa
tokohtokoh filsafat harus bersepakat di antara mereka sepanjang yang menjadi
tujuan mereka adalah kebenaran.
Filosof lain yang terkenal adalah Ibnu Sina dikenal di Barat dengan sebutan
Avicienna. Selain sebagai seorang filosof, ia dikenal sebagai seorang
dokter dan penyair. Ilmu pengetahuan yang ditulisnya banyak ditulis dalam
bentuk syair. Bukunya yang termasyhur Canon, telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin oleh Gerard Cremona di Toledo. Buku ininkemudian menjadi
buku teks (text book) dalam ilmu kedokteran yang diajarkan pada beberapa
perguruan tinggi di Eropa, seperti Universitas Louvain dan Montpelier. Dalam
kitab Canon, Ibnu Sina telah menekankan betapa pentingnya penelitian
eksperimental untuk menentukan khasiat suatu obat. Ibnu Sina menyatakan bahwa
daya sembuh suatu jenis obat sangat tergantung pada ketepatan dosis dan
ketepatan waktu pemberian. Pemberian obat hendaknya disesuaikan dengan kekuatan
penyakit. Kitab lainnya berjudul Al Shifa diterjemahkan oleh Ibnu Daud
(di Barat dikenal dengan nama Avendauth Ben Daud) di Toledo. Oleh karena Al
Shifa sangat tebal, maka bagian yang diterjemahkan oleh Ibnu Daud terbatas
pada pendahuluan ilmu logika, fisika, dan De Anima.
Ibnu Sina membagi filsafat atas bagian yang bersifat teoretis dan bagian
yang bersifat praktis. Bagian yang bersifat teoretis meliputi: matematika,
fisika, dan metafisika, sedang bagian yang bersifat praktis meliputi: politik
dan etika. Ibnu Sina, mengatakan alam pada dasarnya adalah potensi (mumkin
al wujud) dan tidak mungkin bisa mengadakan dirinya sendiri tanpa adanya
Tuhan. Ibnu Sina mengelompokkan ilmu dalam tiga macam yakni (1) obyek-obyek
yang secara niscaya tidak berkaitan dengan materi dan gerak (metafisik), (2)
obyek-obyek yang senantiasa berkaitan dengan materi dan gerak (fisika), (3)
obyek-obyek yang pada dirinya immaterial tetapi kadang melakukan kontak dengan
materi dan gerak (matematika). Ibn Khaldun dalam kitabnya Al Muqaddimah membagi
metafisika dalam lima bagian. Bagian pertama berbicara tentang hakikat wujud
(ontologi). Dari sini muncul dua aliran besar yakni eksistensialis
(tokoh yang terkemuka adalah Ibnu Sina dan Mhulla Shadra) dan esensialis (tokoh
yang terkemuka adalah Syaikh Al Israq, Suhrawardi).
Berikutnya Ibn Khaldun membagi ilmu matematika ke dalam empat subdivisi
yakni (1) geometri; trigonometrik dan kerucut, surveying tanah, dan
optik. Sarjana muslim terutama Ibn Haitsam telah banyak mempengaruhi sarjana
barat termasuk Roger Bacon, Vitello dan Kepler (2)Aritmetika; seni
berhitung/hisab, aljabar, aritmatika bisnis dan faraid (hukum waris), (3)
musik, (4) astronomi.
Dalam bidang ilmu mineral, dikenal karya Al Biruni yang berjudul Al
Jawahir (batu-batu permata), selain itu pada abad ke-11 Al Biruni dikenal
sebagai The master of observation di bidang geologi dan geografi karena
Al Biruni berusaha mengukur keliling bumi melalui metode eksperimen dengan
menggabungkan metode observasi dan teori trigonometri. Akhirnya ia sampai pada
kesimpulan bahwa keliling bumi adalah 24.778,5 mil dengan diameter 7.878 mil.
Tentu saja ini merupakan penemuan luar biasa untuk masa itu, dengan ukuran
modern saja yaitu 24.585 mil (selisih ± 139 mil) dengan diameter 7.902 mil.
Dalam bidang ilmu farmakologi dan medis dikenal karya Ibnu Sina yakni Al
Qanun fi al Thibb dan Al Hawi oleh Abu Bakr Al Razi, bidang nutrisi
dikenal karya Ibn Bathar yakni Al Jami Li Mufradat Al Adawiyyah wa Al
Aghdziyah, di bidang zoologi dikenal karya Al Jahizh yang berjudul Al
Hayawan dan Hayat Al Hayawan oleh Al Damiri. Di Andalusia terkenal
seorang ahli bedah muslim, Ibn Zahrawi yang telah mencitakan ratusan alat bedah
yang sudah sangat maju untuk ukuran zamannya.
Filosof lainnya adalah Al Kindi, yang dianggap sebagai filosof Arab pertama
yang mempelajari filsafat. Ibnu Al Nadhim mendudukkan Al Kindi sebagai salah
satu orang termasyhur dalam filsafat alam (natural philosophy).
Buku-buku Al-Kindi membahas mengenai berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti
geometri, aritmatika, astronomi, musik, logika dan filsafat. Ibnu Abi Usai’bia
menganggap Al-Kindi sebagai penerjemah terbaik kitab-kitab ilmu kedokteran dari
bahasa Yunani ke dalam bahasa Arab. Di samping sebagai penerjemah, Al Kindi
menulis juga berbagai makalah. Ibnu Al Nadhim memperkirakan ada 200 judul
makalah yang ditulis Al Kindi dan sebagian di antaranya tidak dapat dijumpai
lagi, karena raib entah kemana. Nama Al Kindi sangat masyhur di Eropa pada abad
pertengahan. Bukunya yang telah disalin ke dalam bahasa Latin di Eropa berjudul
De Aspectibus berisi uraian tentang geometri dan ilmu optik, mengacu
pada pendapat Euclides, Heron, dan Ptolemeus.
Salah satu orang yang sangat kagum pada berbagai tulisannya adalag filosof
kenamaan Roger Bacon. Filosof lainnya adalah Ibnu Rushd yang lahir dan
dibesarkan di Cordova, Spanyol, meskipun seorang dokter dan telah mengarang
buku ilmu kedokteran berjudul Colliget, yang dianggap setara dengan
kitab Canon karangan Ibnu Sina, lebih dikenal sebagai seorang filosof.
Ibnu Rushd telah menyusun 3 komentar mengenai Aristoteles, yaitu: komentar
besar, komentar menengah, dan komentar kecil. Ketiga komentar tersebut dapat
dijumpai dalam tiga bahasa: Arab, Latin, dan Yahudi. Dalam komentar besar, Ibnu
Rushd menuliskan setiap kata dalam Stagirite karya Aristoteles dengan
bahasa Arab dan memberikan komentar pada bagian akhir. Dalam komentar menengah
ia masih menyebut-nyebut Aritoteles sebagai Magister Digit, sedang pada
komentar kecil filsafat yang diulas murni pandangan Ibnu Rushd. Pandangan Ibnu
Rushd yang menyatakan bahwa jalan filsafat merupakan jalan terbaik untuk
mencapai kebenaran sejati dibanding jalan yang ditempuh oleh ahli agama, telah
memancing kemarahan pemukapemuka agama, sehingga mereka meminta kepada khalifah
yang memerintah di Spanyol untuk menyatakan Ibnu Rushd sebagai atheis.
Hal ini merupakan adanya sebuah konstribusi
besar agama islam terhadap Eropa yang dapat membawa kebebasan berpikir dan
berintelektual. Serta memajukan peradaban Eropa.
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Filsafat Islam merupakan seluruh cendikianya adalah muslim. Ada sejumlah
perbedaan besar antara filsafat islam dan filsafat lain. Pertama, meski
semula filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama
filsafat Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran
Islam. Kedua, Islam itu agama Tauhid. Maka bila filsafat lain masih
dalam proses “mencari tuhan”, dalam filsafat islam justru tuhan “sudah
ditemukan”. Filsafat Islam bukanlah filsafat timur tengah. Bila memang disebut
ada beberapa nama Yahudi dan Nasrani dalam filsafat timur tengah, dalam
filsafat Islam tentu seluruhnya muslim. Islam dan kebudayaannya telah berjalan
selama 15 abad, dan lima abad yaitu perjalanan dalam kegiatan pemikiran
filsafat. Dalam kurun waktu lima abad itu, para ahli merenungkan kedudukan
manusia didalam hubungannya dengan sesama, dengan alam dan dengan tuhan, dengan
menggunakan akal pikirannya. Dalam kegiatan pemikiran filsafat ini terdapat dua
kekuatan pemikiran, yaitu: pertama, para pemikir islam berusaha menyusun
suatu sistem yang disesuaikan dengan ajaran islam. Kedua, para ulama
menggunakan metode rasional dalam menyesuaikan soal-soal kehidupan.
Islam tidak hanya mendukung adanya kebebasan intelektual, tetapi juga
membuktikan kecintaan umat Islam terhadap ilmu pengetahuan dan sikap hormat
mereka kepada ilmuwan, tanpa memandang agama mereka. Periode antara 750 M dan
1100 M adalah abad masa keemasan dunia Islam. Plato dan Aristoteles telah
memberikan pengaruh yang besar pada mazhab-mazhab Islam, khususnya mazhab
Peripatetik. Banyak filosof-filosof muslim yang terkenal diantaranya al-Kindy,
Ibn Rusyd, Ibn Shina, Imam al-Ghazali, dll.
B.
KRITIK
DAN SARAN
Alhamdulillah,
puji syukur kami atas karunia Allah SWT. atas rahmat dan karunianya yang telah
memberi sebuah nikmat sehat, baik jasmani maupun rohani. Dengan berkat karunia
kesehatan itulah kami selaku Kelompok Kedua dapat menyelasaikan tugas Makalah
dari dosen pembimbing Lr. Moh. Kholil, M.Pd.I. yang berjudul “Sejarah
perkembangan Filsafat Islam”.
Tentunya makalah yang kami buat ini juga kemungkinan besar terdapat sebuah
keselahan, karena mengingat dari sebuah hadits Nabi Muhammad. SAW. Bahwasanya
manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dan juga dari sebuah analogi
sederhana, Tiada gading yang tak retak. Maka dari itu kami selaku
Kelompok Pertama berharap kepada teman-teman mahasiswa sebagai agent of
change dan agent of analisist untuk bersama-sama membenahi makalah
ini, terutama kepada Dosen Pengampu kami. Kritik dan saran yang membangun akan
selalu kami nanti-nantikan, agar nantinya makalah ini bisa menjadi sebuah acuan
belajar yang baik bagi seluruh mahasiswa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Orientasi kearah pemahaman filsafat ilmu, Prof. Dr.
Mukhtar Latif, M.Pd., Pranadamedia Group, cetakan I.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar