Sabtu, 06 Mei 2017

“PENTINGNYA SEORANG BUSSINESMAN DARI KALANGAN SANTRI”

“PENTINGNYA SEORANG BUSSINESMAN DARI KALANGAN SANTRI”
Oleh : Moh. Nawafil, S.Q.
Lulusan Qiro’atuna PonPes Salafiyah syafi’iyah serta
Mahasiswa Aktif Institut Agama Islam Ibrahimy Sukorejo
                                                                                                          
Manusia adalah makhluk yang dibilang tak pernah puas akan sesuatu. Oleh karena itu, untuk mencapai kepuasan tersebut setiap orang pasti mempunyai sifat ambisius terhadap suatu hal yang diinginkannya atau didamba-dambakannya. Survei membuktikan, salah satu hal yang sering didamba-dambakan oleh mayoritas masyarakat dibelahan bumi ini adalah kemapanan hidup atau kesejahteraan hidupnya. Banyak masyarakat yang berlomba-lomba dengan seribu satu macam usahanya demi mencapai kemapanan hidup atau tingkat kesejahteraan hidup tersebut, salah satu contoh konkritnya adalah dengan cara bekerja disebuah perusahaan ternama, menjadi pegawai negeri, menjadi seorang arsitek, menjadi seorang negarawan, menjadi seniman, menjadi polisi, tentara, bussinesman, dll. Namun sekian banyak macam-macam usaha untuk mendapatkan kemapanan hidup, yang paling berpengaruh dan disenangi masyarakat adalah berbisnis.
Bisnis adalah suatu usaha efektif dan universal bagi seseorang untuk mendapatkan penghasilalan yang berlimpah ruah dan bisnis adalah usaha yang lentur ibrat bunglon, artinya ada dimana-mana siapa saja bisa memakainya. Terbukti, modern ini banyak sekali kita jumpai pemuda-pemudi yang sukses dalam karier bisnisnya, mempunyai beberapa mini market yang tersebar atau mempunyai cabang diberbagai negara, mempunyai gedung-gedung pencakar langit, mempunyai usaha yang memiliki omset milyaran atau bahkan triliunan perbulan. Terios, crv, alphard, ferrary, lamborginy, menjadi sebuah kendaraan yang lumrah bagi mereka. Hal itu, menandakan bahwa bisnis suatu hal yang dapat diterima diberbagai kalangan. Jadi, tidak hanya seoarang yang sudah dewasa, menikah, mempunyai anak saja yang bisa berbisnis, para pemuda-pemudipun bisa berbisnis asal ada kemauan dan tekad yang bulat. Bayangkan jika mayoritas pemuda-pemudi khususnya dinegara indonesia sudah memeliki usaha bisnis dengan omset minimum ratusan juta perbulan, sudah tentu pasti sepuluh atau duapuluh tahun kedepan indonesia akan menjadi negara maju dengan pendapatan perkapita yang tinggi melalui para pemuda-pemudi kita. Dan bayangkan juga apabila seorang bussinesman tersebut dari kalangan santri, juga sudah tentu pasti uang penghasilanya akan berguna dan bermanfaat bagi siapa saja. Karena esensi santri sejalan dengan pemerintah yaitu mengabdi kepada masyarakat, dan memikirkan ekonomi ummat. Yang terpenting  pengalokasiannya bukan untuk kepentingan dirinya namun kepentingan bersama (ummat). Bagaimanana jadinya jika kekayaanya dialokasikan untuk meningkatkan pendidikan, membangun sekolah-sekolah mandiri yang berkualitas tanpa campur tangan pemerintah, menciptakan peserta didik yang mampu bersaing dikanca nasional, regional, maupun internasional, dan mampu menghadapi berbagai macam tantangan zaman. Sungguh fantastic bukan ?.
Lebih baik jadi kepala semut daripada ekor gajah. Begitu dalih para pengusaha. Berwirausaha memang sangat menggoda. Dengan sikap yang tepat, sukses bukan cuma impian.Kalau Anda melihat Bill Gates atau Mark Zuckenberg, pasti Anda tergiur dengan kekayaan mereka yang luar biasa. Tapi sadarkah Anda, bahwa mereka juga memulai semuanya dari usaha kecil mereka. Dan tak satupun dari mereka yang menduga bakal mencetak keberhasilan seperti sekarang. Perusahaan pemula yang berubah menjadi perusahaan sukses bernilai miliaran bahkan triliunan, dalam dunia bisnis tak bedanya dengan pemenang lotere. Meletakkan semua uang Anda dan berharap mendapatkan jackpot. Jika seperti itu anda justru bakalan terpuruk. Oleh karena itu pentingnya beberapa langkah pasti untuk memulai sebuah bisnis agar bisnis anda menjadi sukses. Sebagai berikut;

1.      Lebih Realistis
Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata.
2.      Jangan Menginvestasikan Uang Sendiri
Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.
3.      Perbudak Diri Sendiri
Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri.
4.      Hargai Waktu
Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.
5.      Rekrut Karyawan Dengan Baik
Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.
6.      Jual Kelebihannya, Bukan Harganya
Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik.
7.      Ketahui Angka Dasar
Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.
8.      Gunakan Tekhnology Terbaru
Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.
9.      Perlakukan Vendor Dengan Baik
Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.
10.  Jadilah Yang Terbaik
Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.[1]

yang terpenting dalam berbisnis adalah kemauan keras kita dan tekad yang bulat. oleh karena itu pentingnya kesadaran para pemuda-pemudi idonesia akan maanfaat sebuah bisnis, lebih-lebih dari kalangan santri. Buatlah masa depan kita cerah, dengan bakat, karier, dan prestasi akademik. Ingat.....! kesuksen tidaklah selalu berada dalam bangku sekolah atau kuliah, namun kesuksesan tersebut ialah tergantung pada diri kita masing-masing. Allah SWT. Berfirman bahwasanya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali mereka juga mau berusaha sendiri untuk merubahnya. Dalam hadist juga disebutkan Ibda’ minal qolil, fasatakunu kastiron. Artinya “mulailah dari yang sedikit, maka nanti akan menjadi banyak.” Jadi, marilah kita bersemangat untuk meraih kesuksesan. Innamal a’malu binniyah
suatu perbuatan tergantung pada niatnya”. Semoga bermanfaat. Amin.






[1]  (Sumber: The Washington Post/Slate Magazine)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

NEGARA TELAH MERDEKA, PENDIDIKAN MASIH JAUH DARI KATA MERDEKA.

NEGARA TELAH MERDEKA, PENDIDIKAN MASIH JAUH DARI KATA MERDEKA. Ditinjau dari segi bahasa, pendidikan berasal dari kata Yunani yaitu pae...